Senin, 13 Februari 2017

Workshop II Unit Cost Analysis Program Pascasarjana MARS Universitas Esa Unggul


Workshop II Unit Cost Analysis Program Pascasarjana MARS Universitas Esa Unggul




Workshop II Unit Cost Analysis Program Pascasarjana MARS
Workshop II Unit Cost Analysis Program Pascasarjana MARS

Workshop II Unit Cost Analysis Program Pascasarjana MARS  Universitas Esa Unggul

Program studi MARS (S2) mengadakan Workshop II Unit Cost Analysis Program pada tanggal 11 s.d 12 Februari 2017 di ruang 207. Peserta yang hadir dalam Workshop  dibatasi hanya 80 orang, mulai dari mahasiwa program MARS dan Magister Manajemen, pemilik dan pengelola Rumah Sakit, para Kepala Bidang dan Kepala Bagian.
Workshop yang dibuka langsung oleh Dr. Rokiah Kusumapradja sebagai Kaprodi MARS ini menampilkan pembicara Dr. Hanna Permana Subanegara, MARS sebagai pakar dalam Manajemen Konsultan Rumah Sakit.
Hospital business is a Value business or trusty business, karenanya pengembangan bisnis rumah sakit diarahkan kepada penciptaan kepercayaan bagi pelanggan. Dalam pengelolaan rumah sakit, hal utama adalah kompetensi SDM yang sesuai dengan fungsi fungsi bisnis yang ada didalam organisasi.
RS pada dasarnya memiliki fleksibilitas agar rumah sakit memiliki kemudahan kemudahan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas standar sesuai dengan standar pelayanan minimal, dengan demikian RS akan mampu meningkatkan kinerja pelyanan , kinerja keuangan dan kinerja manfaat bagi masyarakat. Tidak dapat kita pungkiri bahwa saat ini dan dimasa yang akan datang RS harus dikelola secara profesional dengan konsep bisnis yang sehat. Untuk itu diperlukan peningkatan kompetensi SDM di seluruh lini pelayanan dan staf manajemen agar berwawasan efektifitas dan efisiensi secara optimal.
Didalam pengelolaan rumah sakit, terjadi pembauran antara customer care, pelayanan medis maupun keperawatan dan sekaligus terjadi transaksi keuangan yang cukup kompleks. Kaitannya dengan pembiayaan yang efektif efisien dan rasional bergantung kepada perencanaan keuangan yang akurat, pentarifan yang rasional dan kompetensi SDM yang memadai. Selain untuk menentukan tarif rumah sakit biaya satuan juga amat penting dalam menggambarkan berapa besar biaya operasional RS setiap tahunnya, dengan perhitungan estimasi permintaan dalam bentuk activity driver quantity dikalikan dengan unit cot maka akan didapat estimasi pembiayaan
Kegiatan workshop ini sebagai upaya peningkatan kompetensi lulusan agar mempunyai daya saing tinggi dan merupakan bagian dari Sertifikat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) mengacu pada  Permendikbud No. 73 Tahun 2013, Permendikbud No. 49 Tahun 2014, dan Permendikbud No. 81 Tahun 2014.
TUJUAN
  1. Berubahnya mindset para pemilik dan pengelola RS, bahwa rumah sakit harus dikelola secara profesional dengan meningkatkan kinerja keuangan, kinerja pelayanan dan kinerja manfaat bagi masyarakat yang terukur dengan sistem akuntabilitas.
  2. Tersedianya dokumen biaya satuan rumah sakit (Unit cost) sebagai dasar dalam penyusunan tarif rumah sakit.
SASARAN
  1. Terselenggaranya workshop/ Bimbingan teknis yang interaktif antara tenaga ahli atau narasumber dengan para manajemen RSUD  dalam meningkatkan pengetahuan dan perubahan mindset pada pengelolaan rumah sakit dimasa yang akan datang.
  2. Terselenggaranya bimbingan teknis perhitungan biaya satuan (Unit cost) di rumah sakit.


Read More..

Senin, 06 Februari 2017

MARS Pascasarjana Universitas Esa Unggul Adakan Workshop Bisnis Plan Rumah Sakit


MARS Pascasarjana Universitas Esa Unggul Adakan Workshop Bisnis Plan Rumah Sakit




MARS Pascasarjana Universitas Esa Unggul Mengadakan Workshop Bisnis Plan RS
MARS Pascasarjana Universitas Esa Unggul Mengadakan Workshop Bisnis Plan RS

MARS Pascasarjana Universitas Esa Unggul Adakan Workshop Bisnis Plan Rumah Sakit

Program studi MARS (S2) mengadakan Workshop Penyusunan Bisnis Plan RS pada tanggal 4 dan 5 Februari 2017 di ruang 207. Peserta yang hadir mencapai 80 orang, dengan pembicara Dr. Hanna Permana Subanegara, MARS sebagai pakar dalam Manajemen Konsultan Rumah Sakit.
Workshop yang di buka langsung oleh Kaprodi MARS Dr. Rokiah Kusumapradja ini, diadakan untuk mengikuti perkembangan industri pelayanan kesehatan di Indonesia yang semakin memperlihatkan peningkatan kualitas yang signifikan, ditandai dengan peningkatan investasi perubahan perundang-undangan, perubahan sistem pembiayaan, perubahan perilaku konsumen, dan era perdagangan bebas internasional, termasuk jasa pelayanan kesehatan. Keadaan ini berdampak positif terhadap meningkatnya kuantitas kinerja pelayanan bagi masyarakat.
Tantangan ke depan bagi Rumah Sakit akan semakin kompleks, apalagi di era Jaminan Kesehatan Nasional, dimana jasa pelayanan dokter tidak lagi dibayar secara fee for service (retrospektif), namun pembayaran melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (prospektif) dengan sistem paket, Rumah Sakit dituntut harus mampu mengelola manajemennya dengan baik. Keadaan ini merupakan konsekuensi logis yang sekaligus merupakan tantangan bagi manajemen Rumah Sakit.
Ada hal yang menarik dalam industri rumah sakit di Indonesia, bahwa secara tehnis pelayanan kesehatan merupakan produk jasa yang harus diberikan sesuai dengan standar teknologi kedokteran, yang dianut oleh hampir seluruh Rumah Sakit. Jika dilihat objek pelayanan ini adalah kepentingan dasar kehidupan manusia, maka tampak dengan jelas bahwa bisnis Rumah Sakit adalah bisnis yang bersifat sosial. Jika dilihat esensinya bisnis Rumah Sakit merupakan bisnis kepercayaan (Trusty business), dan didalamnya terdiri dari tiga hal penting yaitu product, service dan mindset (value, attitude).
Namun jika melihat terjadinya transaksi yang beragam dan kompleks disuatu rumah sakit, maka tidak dapat dihindari bahwa bisnis Rumah Sakit dapat dikatakan setara dengan bisnis bisnis lainnya, yang membedakan yaitu bahwa Rumah Sakit mempunyai lebih banyak Activity Drive Quantity (ADQ). Bisnis Rumah Sakit tidak akan pernah terlepas dari Business Plan dimana terdapat visi, misi, analisa target dan pasar, peta strategis dan peta persainganyang akan menjadi pedoman untuk melangkah, indikator program dan pengembangannya serta analisa kelayakan keuangan yang bertujuan untuk memberikan arah, kebijakan dan pedoman langkah-langkah strategis yang harus diambil dalam rangka peningkatan kinerja RS. Dengan Business plan yang strategis maka dapat dilihat prospek usaha yg baik di masa yang akan datang,di samping sebagai alat kontrol atau kendali jalan nya usaha maupun sebagai pedoman bagi jaringan investasi.


Read More..

Jumat, 11 November 2016

Strategi Rumah Sakit Dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Sesuai Standart Akreditasi Versi Terbaru


Strategi Rumah Sakit Dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Sesuai Standart Akreditasi Versi Terbaru




Strategi Rumah Sakit Dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Sesuai Standart Akreditasi Versi Terbaru
Strategi Rumah Sakit Dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Sesuai Standart Akreditasi Versi Terbaru

Strategi Rumah Sakit Dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Sesuai Standart Akreditasi Versi Terbaru

Diusianya yang baru Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) Universitas Esa Unggul berhasil mengadakan Seminar Dan Workshop “Strategi Rumah Sakit Dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Sesuai Standart Akreditasi Versi Terbaru”, pada hari kamis 10 November 2016 bertempat di Kemala Ballroom. Acara ini juga menggandeng Sanbe Infusion sebagai sponsor.
Para Pembicara di Acara Seminar dan Workshop
Para Pembicara di Acara Seminar dan Workshop
Prodi MARS yang di motori oleh Dr. Rokiah Kusumapradja, SKM, MHA sukses mengadakan acara ini, acara yang dikuti oleh 200 peserta dari berbagai instasi Rumah Sakit maupun kalangan akademisi, dengan pembicara :
dr. Adib Yahya, MARS (Direktur RS MMC Jakarta, Surveyor KARS), dengan tema : “Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit Sebagai Salah Satu Antisipasi Rumah Sakit dalam Menghadapi Kejadian yang Tidak Diharapkan Baik Dibidang Medis Maupun Tuntutan Hukum”
Dr. Henry Boyke  Sitompul, SpB, FICS, KARS, dengan tema : “Meningkatkan Profesionalisme Program Pemberi Asuhan (Dokter, Perawat, Apoteker, Ahli Gizi) Pada Pelayanan Berfokus pada Pasien”.
dr. Anastiana Tahjoo, MARS (CEO RS Siloam Karawaci Tangerang) dengan tema : “Strategi Rumah sakit dalam Mempersiapkan Tenaga Non Medis (IPSRS, House Keeping) dalam Upaya Meningkatkan Manajemen Fasilitas Keselamatan Dan Pencegahan Infeksi”.
Acara ini di buka langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA. Rektor pada kesempatan ini juga menekankan kesiapan Indonesia dalam era MEA dimana  Rumah Sakit masa kini menghadapi tantangan-tantangan berat, termasuk menghadapi era globalisasi. Globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan serta investasi adalah lahan dasar untuk sistem pasar bebas. Pasar bebas berarti persaingan bebas, termasuk persaingan bebas dalam jasa pelayanan kesehatan.
Saat Pemberian Plakat
Saat Pemberian Plakat
Foto Bersama Pembicara serta Peserta
Foto Bersama Pembicara serta Peserta
Sekilas MASR Universitas Esa Unggul
Pada hakekatnya RS berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan serta fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Dari aspek pembiayaan RS memerlukan biaya operasional dan investasi yang besar dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga perlu didukung dengan ketersediaan pendanaan yang cukup dan berkesinambungan serta pengelolaannya perlu menggunakan prinsip-prinsip ekonomi.
Mengantisipasi dampak globalisasi perlu didukung dengan peraturan perundang‐undangan yang memadai. UU N0. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, menyebutkan bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan RS serta pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesesehatan, maka dalam UU No. 44 tahun 2009 Pasal 36 menyebutkan bahwa setiap RS harus menyelenggarakan tata kelola RS dan tata kelola klinis yang baik. Tata kelola RS yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen RS yang berdasarkan prinsip‐prinsip tranparansi, akuntabilitas, independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran. Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan fungsi manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis, risiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan profesional dan akreditasi rumah sakit.
Sejalan dengan hal tersebut UU No. 44 tahun 2009 pasal 34  Kepala Rumah Sakit harus  mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan. Oleh karena itu, program studi Administrasi Rumah Sakit (S2) Universitas Esa Unggul diharapkan mampu nencetak para manajer RS yang berkualitas dan relevan  sesuai kebutuhan pasar dunia perumahsakitan dan perundang- undangan yang berlaku.
Hotline Service dan WA : 0812 86 1111 60 / 085288111159

Read More..

Realted Posts